Jumat, 09 Mei 2014

PUISI: IRONI BANGSAKU



Ironi Bangsaku*
(SEMARAK MILAD 50 tahun Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah)
Ironi bangsaku
Bangsa yang kata orang
Telah lama merdeka
Hasil transaksi nyawa dan peluh
Pejuang kemerdekaan
Dahulu…
Mereka…
Para penghulu kemerdekaan ini
Mengucurkan darah dan air mata
Darah yang ditukar
Dengan kejaan negeri
Air mata yang digadai
Untuk harga diri bangsa
Nyawa yang dikorbankan
Demi kemerdekaan sejati
Tapi kini
Bangsaku menangis!
Bangsaku meradang!
Bangsaku terlilit maha masalah
Negeri ini telah dijual!
Oleh mereka,
Para oligarki berdasi
Bertopeng wajah malaikat
Wahai kawan…
Apakah kau pikir
Nasehat masih mempan untuk mereka?
Apakah kau piker sindiran ayat suci
Akan dapat mencuci otak bejat mereka?
Tidak!
Sekali-kali tidak!
Bahkan mereka
Telah menyumbat hati dan telinga
Dengan triliunan aset haram
Hasil menggadai negeri ini.
Kini…
Bersiaplah mengahdapi mereka
Asahlah senjatamu kawan
Karena sungguh…
Mereka, musuh yang lihai lagi licik
Air mata takkan cukup
Untuk sembuhkan luka bangsa
Hentikanlah!
Atas nama pahlawan bangsa
Pancunglah pengkhianatan mereka
Seretlah tubuh pongah
Yang telah bermandi dosa itu
Mari sudahi semua ini
Mari selesaikan bagian sejarah kita
Demi cita-cita kemerdekaan sejati
Satu kata untuk semua
“Lawan aksi koruptor!”

*Syahrir al-Ghifary
Ketua Cabang IMM Palopo 2008-2009
Bidang kaderisasi FLP Ranting UNHAS 2013-2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar