Jumat, 09 Mei 2014

PUISI: Hujan cahaya dalam genangan rindu



Hujan cahaya dalam genangan rindu

Hujan cahaya dalam genangan rindu
Bermandikan kenangan tentang kata bersayap
Gemuruh cinta
terbang bersama cerita kita.
Kuntum bunga yang kau kirim padaku
Masih kusimpan rapi
Pada beranda hati
Kuingin kau menyaksi
Sebelum ranum berganti layu
Derita tak mesti nestapa
Cerita tak mutlak sesiapa
Karena rasa telah purna
Pada jiwa yang nelangsa
Matahari marah padaku
Karena biasnya terhalang jelaga
Lalu angin berbisik merindu
Tentang lagu sang pujangga
Riak peluh meluruh
Pada kerontang sukma
Cita berdenyang
Pada nadi waktu:
Takdir kita bersama
Genapkan saja ceritamu
Karena ganjil menjalariku
Kapas putih itu
Bukanlah aku
Pun bukan kamu.
Jalan kupu-kupu.
Tak lagi berpunya.
Bianglala telah berganti.
Noktah ini tak sanggup kuhapus.
Sendiri
Gemintang cahya pendarkan bahagia
Mayapada menggelar ceria
Kita lakoni hikayat dunia
Harap ia menjelma legenda.
Hakikat tak kuraih
Bila dnding makrifat menjulang
Kubutuh cahya
Sebab terang tertutup gulita

Syahrir al-Ghifary
Mahasiswa pascasarjana prodi ELS 2012
Bidang kaderisasi FLP Ranting Unhas


Tidak ada komentar:

Posting Komentar