Leang-Leang
berceritera
yang tak tersampaikan oleh angin
Pada dinding berongga
Ada lentingan kabar
yang enggan
dipantulkan oleh pelukan gema
Ada pesan yang gaungnya merendah
Ada pesan yang gaungnya merendah
pada gemercik
sulur panjang itu
Bahwa potongan syurga telah jatuh dari langit
Dan kini menjelma rupa purna
Guratan eksotik melekat
Pada batu kokoh nan menjulang
Kenduri kecil telah usai
Hajatan sakral telah tunai
Namun kau tetap bungkam dalam segala misteri
Tentang purba yang modern
Tentang lukisan yang mengabadi
Tentang fosil yang berceritera
Tentang perahu yang menaklukkan mata angin
Tentang air laut yang meninggi lalu surut
Ah, leang-leangku
Genapkan saja ceritamu
Agar dunia mendecak seribu kagum
Dan gemuruh manusia belajar padamu
Tentang hidup yang bersahaja
Bahwa potongan syurga telah jatuh dari langit
Dan kini menjelma rupa purna
Guratan eksotik melekat
Pada batu kokoh nan menjulang
Kenduri kecil telah usai
Hajatan sakral telah tunai
Namun kau tetap bungkam dalam segala misteri
Tentang purba yang modern
Tentang lukisan yang mengabadi
Tentang fosil yang berceritera
Tentang perahu yang menaklukkan mata angin
Tentang air laut yang meninggi lalu surut
Ah, leang-leangku
Genapkan saja ceritamu
Agar dunia mendecak seribu kagum
Dan gemuruh manusia belajar padamu
Tentang hidup yang bersahaja
Leang-Leang, 04
Mei 2014 #TOWR FLP MKS
Syahrir al-Ghifary
Anggota divisi kaderisasi FLP Ranting Unhas
Anggota divisi kaderisasi FLP Ranting Unhas
Mahasiswa Prodi
ELS UNHAS angkatan 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar